Ini Loh Isi Novel "Ibuku Kuyang?"
"Ibu?" Aku memanggilnya.
Ia pun mendongak dan bertanya, "Kenapa?"
Ya Tuhan! Apakah aku tidak salah lihat? Ke mana lengkungannya? Ibu, apakah kau benar-benar ...?
.
.
"Kenapa, Kak?" tanya Dinda.
"Ro-roti ... bukan roti."
Dinda menengok isi toples itu, kemudian langsung berlari ke kamar mandi. Aku berteriak histeris memanggil Nenek.
"Kenapa, Sya?"
"Nek, kenapa ada kepala bayi di toplesnya?!"
.
.
Selain untuk kedua hal tadi, biasanya ilmu kuyang ini dimanfaatkan untuk mencelakai orang lain.
"Ibu mau mencelakai siapa?"
.
.
Dinda menarik baju bawahku lalu bertanya, "Matanya aneh, Kak. Coba deh lihat. Kayak matanya boneka Dinda di rumah."
Ucapannya membuatku mengelus tengkuk karena merinding.
.
.
"Kak, Dinda takut," lirihnya lalu bersembunyi di bawah selimut.
"Jangan takut, kita berdoa aja sebelum tidur supaya gak diganggu hantu, ya?"
"Bismika allahumma ahya wa ...."
"Hihihi!"
.
.
"Dinda?! Astaga, Dek, kenapa bisa begini?"
"Kak, Dinda takut ...," lirihnya.
"Takut apa, Din?"
"Tadi ada usus terbang lewat situ," jawabnya sambil menunjuk atap pojok atas.
Aku menelan ludah, merinding mendengar jawabannya. Ibu, apakah itu engkau?
.
.
"Tuh 'kan! Ada dedek bayi lahir!"
Duk!
"Aaakh!"
Bersamaan dengan itu, terdengar suara benda menabrak dan jeritan seseorang di atap. Karena takut, aku dan Dinda meringkuk di balik selimut sembari memohon perlindungan. Entah mengapa, firasatku mengatakan bahwa hari ini ada hubungannya dengan Ibu.
.
.
"Astagfirullah! Kuyang!"
Betapa terkejutnya aku ketika sesosok manusia terbang dengan kepala isi perutnya saja. Sosok itu menengok ke arahku sekejab, lalu terbang lagi dan hilang di antara pepohonan. Lemas, masih tak percaya dengan apa yang barusan lewat itu. Mengerikan, darahnya menjejak di atas lantai cukup banyak.
Tertarik? Bisa pesan di shopee @Fenomenapublisher_shop atau WA 083137890474
Comments
Post a Comment